Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - China mempertimbangkan untuk menyuntikkan modal hingga satu triliun yuan atau sekitar Rp2.100 triliun ke sejumlah bank besar milik negara untuk meningkatkan kapasitas mereka dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (26/9/2024), suntikan dana tersebut terutama akan berasal dari penerbitan obligasi khusus.
"Secara teori, bank-bank besar tidak memerlukan lebih banyak modal untuk menjaga kondisi operasional, kecuali mereka diminta untuk mengambil lebih banyak risiko kredit," kata Francis Chan, analis senior di Bloomberg Intelligence.
"Penyuntikan dana ini mungkin dimaksudkan untuk itu," katanya.
Sejumlah bank besar milik negara seperti Industrial & Commercial Bank of China Ltd (ICBC) dan Bank of China Ltd (BOC) saat ini berjuang melawan margin yang rendah, laba yang menurun, dan meningkatnya utang macet.
Di sisi lain, bank-bank tersebut berada di bawah tekanan yang semakin besar dari regulator untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi dengan menawarkan pinjaman yang lebih murah kepada peminjam yang berisiko — mulai dari pengembang real estat, pembeli properti dan kendaraan, hingga pemerintah daerah yang kekurangan uang.
