IDXChannel - Harga emas menunjukkan tren meningkat dan dalam satu tahun terakhir naik sekitar 50 persen. Pada Kamis (18/9/2025), harga emas logam mulia menyentuh Rp2,1 juta.
Meski demikian, kenaikan harga emas terus menarik minat masyarakat untuk investasi pada instrumen yang terhitung safe haven ini. Apalagi di tengah tren penurunan suku bunga bank.
Sejak pertengahan tahun analis investasi telah memperkirakan harga emas akan meningkat hingga awal tahun depan. Hal itu karena dorongan dan tekanan global serta geopolitik dunia yang mempengaruhi permintaan pasar. Sementara pada sisi lain, dalam dua bulan terakhir BI telah menurunkan suku bunga acuan hingga ke level 4,75 persen.
Pada awal 2021, harga emas sekitar Rp900 ribuan, saat ini mencapai Rp2,1 jutaan. Artinya dalam empat tahun terakhir lonjakannya lebih dari 200 persen. Fenomena ini menarik minat terutama saat kondisi market masih volatile.
Melihat animo masyarakat tersebut, BSI meningkatkan eksposure pada produk kepemilikan berbasis emas melalui Cicil emas dan Tabungan E-mas.
Sejak BSI Emas diluncurkan, perseroan telah menjual lebih dari 1 ton emas melalui aplikasi BYOND. Jumlah nasabah hampir 180 ribu.
Sementara dari sisi penyaluran pembiayaan cicil emas per Juli 2025 tumbuh 135 persen YOY. Selain itu, pertumbuhan nasabah cicil emas dan gadai emas BSI dalam kurun waktu tiga tahun terakhir juga melesat sekitar 111 persen mencapai hampir 600 ribu orang.
Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo mengatakan mencermati fenomena ini BSI terus mengedukasi masyarakat bahwa waktu yang tepat beli emas adalah sekarang. ”Karena, tren harga emas dalam jangka panjang akan terus naik, karena itu sifatnya tidak untuk trading jangka pendek,”ujarnya Jumat (19/9/2025).
Anggoro mengatakan antusias minat nasabah BSI terhadap layanan emas melampaui ekspektasi. Selain karena instrumen emas ini unik, emas juga menjadi investasi yang aman dan mudah sesuai dengan prinsip syariah.
Tren investasi emas juga mendorong pertumbuhan industri perbankan syariah, sehingga dengan potensi muslim terbesar di dunia, ruang pertumbuhan bank syariah cukup besar.
Anggoro menambahkan terus mendorong literasi emas agar masyarakat bisa menikmati manfaat investasi emas dalam jangka panjang. “Nasabah yang membeli emas tahun lalu sudah bisa menikmati hasilnya. Mereka pasti bahagia,” ujarnya
Senada dengan hal tersebut, sambutan positif juga datang dari salah satu nasabah BSI bernama Fandi.
“Dulu saya cicil emas dengan harga emas Rp1,4 juta, dan saat ini saya merasa beruntung dengan kenaikan emas yang mencapai Rp2,1 juta. Investasi ini sangat membantu untuk perencanaan masa depan terutama kebutuhan perencanaan pendidikan anak untuk jangka panjang,’’ tutur dia.
(kunthi fahmar sandy)