Pembiayaan bisnis emas BSI melesat 88,25 persen (YoY) mencapai Rp16,88 triliun yang terdiri atas Cicil Emas Rp9,09 triliun tumbuh 155,41 persen (YoY), dan Gadai Emas Rp7,79 triliun tumbuh 44,08 persen (YoY).
Melesatnya pembiayaan emas mendorong pembiayaan Konsumer BSI naik 16,20 persen dengan oustanding Rp162,19 triliun.
"Tak hanya tumbuh sustain, kualitas pembiayaan terjaga dengan indikasi NPF Gross 1,87 persen membaik dari periode sebelumnya dan lebih baik dari posisi industri yang berada pada level 2,22 persen," katanya.
Direktur Finance and Strategy Ade Cahyo Nugroho menjelaskan strategi lain yang juga mendorong kinerja solid yakni pengelolaan dana murah.
Dana Pihak Ketiga (DPK) BSI tumbuh konsisten dengan Tabungan sebagai engine growth, sehingga menjaga komposisi Dana Murah (CASA) di level 61,78 persen atau Rp199,48 triliun.