Rasio kredit bermasalah (NPL gross) pun terus membaik, turun menjadi 2,7 persen dibandingkan 3,93 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Di tengah perlambatan pertumbuhan kredit industri perbankan yang tercatat hanya 7,77 persen (YoY) pada Juni 2025, kinerja ini menunjukkan efektivitas strategi penyaluran kredit Krom Bank yang ekspansif namun selektif.
Lebih lanjut, pertumbuhan kredit Krom Bank pada periode ini masih ditopang oleh pendanaan channeling dengan nilai kredit mencapai Rp5,85 triliun. Namun, Krom Bank berkomitmen untuk memperluas portofolio pembiayaan perseroan.
“Seiring terjaganya rasio NPL yang sehat, kami siap memperluas pembiayaan, terutama ke segmen nasabah ritel, dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang disiplin,” kata Anton.
Sejalan dengan menguatnya kinerja intermediasi dan makin tingginya perolehan DPK perseroan, Krom Bank pun juga tercatat memiliki posisi likuiditas perseroan yang kuat.