Anggie Ariesta
Selain itu, Indeks Ekspektasi (IE) menguat ke level 118,9 dari 118,2 pada Maret 2025, menunjukkan harapan yang lebih tinggi terhadap kondisi ekonomi di masa depan.
LPS mengidentifikasi beberapa faktor yang mendorong peningkatan optimisme konsumen pada April 2025, yaitu:
- Penyaluran berbagai bantuan sosial (bansos) pada awal Kuartal II-2025 (PKH, BPNT, bantuan beras 10 kg, PIP).
- Keberhasilan panen raya tanaman pangan seperti padi dan jagung.
- Perbaikan infrastruktur umum menjelang Hari Raya.
- Kenaikan harga sembako selama Ramadan dan Idulfitri yang relatif lebih terkendali, tercermin dari inflasi komponen makanan, minuman, dan tembakau pada Maret 2025 yang lebih rendah (1,2 persen MoM) dibandingkan Maret 2024 (1,4 persen MoM).
Berdasarkan kelompok pendapatan rumah tangga (RT), IKK mayoritas mengalami peningkatan dan naik di atas level 100 pada April 2025. Peningkatan terbesar terjadi pada kelompok RT berpendapatan hingga Rp1,5 juta/bulan (naik 7,3 poin).
Kelompok RT berpendapatan Rp1,5 juta–Rp3 juta/bulan dan di atas Rp3 juta–Rp7 juta/bulan juga mengalami kenaikan IKK masing-masing sebesar 2,5 poin dan 0,3 poin.
Sementara itu, IKK kelompok RT berpendapatan lebih dari Rp7 juta/bulan menurun terbatas sebesar 0,7 poin, namun tetap berada di level optimis.
"Secara keseluruhan, data dari LPS menunjukkan bahwa pasca perayaan Idulfitri, masyarakat Indonesia menunjukkan pemulihan dalam niat menabung dan peningkatan keyakinan terhadap kondisi ekonomi, yang tercermin dari menguatnya IMK dan IKK pada April 2025," kata Jimmy.
(NIA DEVIYANA)
