Selain itu, Pefindo menegaskan Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya.
"Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi,” katanya.
Perlu diketahui, Bank Sulselbar berdiri pada 1961 bergerak dalam bidang perbankan komersial dengan sebagian besar layanan diarahkan ke Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat beserta karyawan mereka.
Pada 30 September 2021, 33,7% saham Bank dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, 2,1% oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, dan sisanya dimiliki oleh Pemerintah Kota dan Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. (TYO)