Di sisi lain, kemampuan perseroan mencetak laba tidak lepas dari governance yang baik maupun aspek operasional dan bisnis yang menjadi landasan sustainability yang baik dari kinerja BRI.
“Apa yang menjadikan BRI laba terus tumbuh menjadi Rp60,4 triliun? Secara filosofi apa yang membuat laba BRI tumbuh dan industri terbesar di industri perbankan, jawabannya adalah BRI dikelola secara profesional dengan mengedepankan prinsip-prinsip good corporate governance yang benar,” imbuhnya.
Dia menerangkan, BRI berhasil menutup tahun 2023 dengan kinerja yang cemerlang dan tumbuh secara berkelanjutan. Perseroan membuktikan dengan strategi yang tepat dalam merespons berbagai tantangan, perseroan dapat mengubah tantangan tersebut menjadi sebuah kesempatan dan kemudahan. Sehingga BRI menjadi semakin tangguh, kuat dan hebat.
“Kita rasakan 2023 banyak tantangan bersifat eksternal dari era suku bunga dan inflasi tinggi, geopolitik ketidakpastian, dan beberapa bank di Amerika Serikat (AS) kolaps, tapi BRI melewati semua tantangan itu dengan sangat impresif,” jelas Sunarso.
(YNA)