IDXChannel - The Fed diproyeksi mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan pekan ini. Bank Sentral Amerika Serikat (AS) itu diperkirakan memberi lebih banyak waktu untuk menurunkan inflasi dan bagaimana arah kebijakan Presiden Donald Trump akan mempengaruhi perekonomian.
Pemangkasan suku bunga akan dilakukan setelah tiga kali pemotongan berturut-turut sejak September 2024 yang menurunkan suku bunga acuan Fed sebesar satu poin persentase penuh. Kisaran target The Fed sekarang adalah 4,25-4,5 persen.
Beberapa pembuat kebijakan memperkirakan lebih sedikit penurunan suku bunga tahun ini setelah data menunjukkan ekonomi AS berada pada posisi yang kuat dan inflasi lebih sulit dari yang diantisipasi.
Data Desember untuk pengukur inflasi pilihan Fed, indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi, akan dirilis pada Jumat pekan ini.
Pejabat The Fed tidak mungkin berkomitmen pada jalur suku bunga tertentu setelah serangkaian data yang mengejutkan dan ketidakpastian tentang bagaimana ekonomi AS, serta kebijakan baru yang berani dari Trump tentang perdagangan, perpajakan, imigrasi, dan regulasi.
"Mereka (The Fed) melewatkan pemangasan suku bunga," kata Gregory Daco, kepala ekonom EY, mengutip Bloomberg, Rabu (29/1/2025).
“Namun, mereka ingin mempertahankan sebanyak mungkin opsi untuk menyesuaikan suku bunga lebih lanjut sepanjang tahun," ujarnya.
Keputusan suku bunga Fed akan dirilis pada pukul 2 siang waktu Washington pada Rabu ini. Gubernur The Fed, Jerome Powell akan mengadakan konferensi pers pasca pertemuan 30 menit kemudian.
Tekanan Politik
Powell mungkin diminta untuk menanggapi sindiran terbaru Trump terhadap bank sentral.
"Saya rasa saya lebih memahami suku bunga daripada mereka, dan saya rasa saya lebih memahaminya daripada orang yang bertanggungjawab utama dalam membuat keputusan itu," kata Trump pada 23 Januari lalu yang nampaknya merujuk pada Powell.
Powell sebelumnya telah menangkis atau mengabaikan komentar Trump tentang kebijakan moneter. Powell dapat menghadapi tekanan yang lebih besar dibanding sebelumnya dari pemerintahan baru.
"The Fed kemungkinan harus menghadapi upaya Trump untuk mempengaruhi kebijakan moneter, baik melalui penunjukkan maupun melalui upaya lain untuk memberikan pengaruh yang lebih besar pada lembaga tersebut," tulis Michael Feroli, kepala ekonom AS untuk JPMorgan Chase & Co dalam catatannya.
(Fiki Ariyanti)