Suparjo Ramalan
IDXChannel - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana merombak para pemegang saham di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) akan menjadi pemegang sama pengendali.
Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, porsi kepemilikan saham masyarakat di BSI akan terus ditambah karena saat ini free float dari BRIS sudah mencapai 9,91 persen di pasar saham.
“Kita sudah free float. Memang dari pemegang saham sekarang kan Mandiri ini akan jadi pengendali, BNI dan BRI keluar secara perlahan dari BSI,” ujar Tiko usai BSI Global Islamic Finance Summit 2023, Rabu (15/2/2023).
Dalam waktu dekat BSI memang akan melaksanakan rights issue. Nantinya, yang akan tetap dipertahankan sebagai pemegang saham dari BSI adalah Bank Mandiri yang merupakan pemegang saham pengendali dan pemerintah akan tetap memegang saham. Sementara dua bank lainnya yakni BNI dan BRI akan keluar secara perlahan dari BSI.
“Ini akan dilihat peluang pasarnya, bila BNI dan BRI mulai exit kira-kira siapa yang bisa menggantikan dan berapa besar sizenya,” ungkap Tiko.
Kepemilikan saham BBRI di BSI turun dari 17,25 persen menjadi 15,38 persen pasca rights issue. Sedangkan, kepemilikan BBNI menyusut dari 24,85 persen menjadi 23,24 persen.
Sedangkan BMRI selaku pemilik saham pengendali telah melaksanakan seluruh haknya. Sehingga kepemilikan Bank Mandiri di BSI naik dari 50,83 persen menjadi 51,47 persen.
Saat ini, menurut Tiko, Kementerian BUMN juga telah melakukan pembicaraan dengan beberapa investor. Tiko berharap agar investor baru di BSI nanti adalah global banking agar BSI bisa terus naik kelas menjadi bank kelas dunia. (RRD)
