IDXChannel—Sumber kekayaan Israel berasal dari beragam sektor ekonomi. Saat ini, Produk Domestik Bruto (PDB) Israel tercatat mencapai USD564,15 juta, dengan PDB per kapita mencapai USD58.273, nilai ini setara dengan Rp923,80 juta per tahun.
Dengan pertumbuhan ekonominya, Israel sudah masuk dalam kategori negara berpendapatan tinggi. Hingga Mei 2022, tingkat pengangguran di negara tersebut mencapai 3,5% dari total penduduknya yang berjumlah 9,76 juta orang.
Adapun beberapa industri utama yang menjadi sumber kekayaan negara Israel antara lain:
- Produk dan jasa teknologi tingkat tinggi
- Farmasi
- Metalurgi
- Produk kimia
- Plastik
- Pemotongan berlian
- Layanan keuangan
- Tekstil
- Penyulingan minyak bumi
Dikutip dari Statista (19/10), sektor teknologi dan manufaktur adalah sektor ekonomi paling strategi bagi Israel dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2020 saja, nilai ekspor produk manufakturnya mencapai USD44,8 miliar.
Selain itu, industri pemotongan berlian juga termasuk salah satu sektor ekomomi strategis bagi Israel, bahkan menjadikan Israel sebagai penguasa pasar ekspor berlian secara global dengan pangsa sebesar 23,2%.
Selain dua industri di atas, Israel juga menghasilkan pendapatan bagi negaranya dari sektor teknologi. Hingga 2021, setidaknya ada 386.000 penduduk bekerja di sektor ini. Statista juga mencatat, Israel adalah negara ketiga yang memiliki stratup-startup besar.
Meskipun secara jumlah Israel hanya memiliki startup tak sampai hingga 1.000 perusahaan, namun berdasarkan penilaian kualitatif (dari kualitas hasil yang dicapai berkat ekosistem startup) Statista, Israel menduduki peringkat ketiga setelah AS dan Inggris.
Sektor teknologi Israel bahkan disandingkan setara dengan Silicon Valley, AS, dengan jumlah perusahaan teknologi yang banyak tercatat di NASDAQ urutan ketiga setelah AS dan China.
Setidaknya ada lebih dari 400 perusahaan teknologi Amerika Serikat mendirikan pusat atau fasilitas riset dan pengembangan (research and development) di Israel. Misalnya saja Apple, Microsoft, Intel, IBM, Google, Hewlett-Packard, Cisco System, Facebook, dan Motorola.
Israel tidak memiliki banyak sumber daya alam, sehingga sangat bergantung pada impor minyak bumi, barang mentah, kendaraan dari negara-negara lain. Dari segi energi, ketergantungan Israel terhadap impor di masa depan disebut-sebut menyusut seiring perkembangan industri EBT.
Ekspor dan impor berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi Israel. Mitra dagang Israel paling utama adalah Uni Eropa, yang mana telah menjalin kesepakatan pasar bebas dengan Israel sejak 2004.
Pada 2021, nilai ekspor Israel ke Uni Eropa tercatat mencapai USD13,34 miliar. Sementara dari sektor impor, Israel menjalin kerja sama erat dengan Amerika Serikat. Pada tahun yang sama, nilai impor negara tersebut dari AS mencapai USD7,9 miliar.
Itulah informasi singkat tentang sumber kekayaan Israel yang mayoritas berasal dari sektor teknologi dan manufaktur. (NKK)