Selain dua industri di atas, Israel juga menghasilkan pendapatan bagi negaranya dari sektor teknologi. Hingga 2021, setidaknya ada 386.000 penduduk bekerja di sektor ini. Statista juga mencatat, Israel adalah negara ketiga yang memiliki stratup-startup besar.
Meskipun secara jumlah Israel hanya memiliki startup tak sampai hingga 1.000 perusahaan, namun berdasarkan penilaian kualitatif (dari kualitas hasil yang dicapai berkat ekosistem startup) Statista, Israel menduduki peringkat ketiga setelah AS dan Inggris.
Sektor teknologi Israel bahkan disandingkan setara dengan Silicon Valley, AS, dengan jumlah perusahaan teknologi yang banyak tercatat di NASDAQ urutan ketiga setelah AS dan China.
Setidaknya ada lebih dari 400 perusahaan teknologi Amerika Serikat mendirikan pusat atau fasilitas riset dan pengembangan (research and development) di Israel. Misalnya saja Apple, Microsoft, Intel, IBM, Google, Hewlett-Packard, Cisco System, Facebook, dan Motorola.
Israel tidak memiliki banyak sumber daya alam, sehingga sangat bergantung pada impor minyak bumi, barang mentah, kendaraan dari negara-negara lain. Dari segi energi, ketergantungan Israel terhadap impor di masa depan disebut-sebut menyusut seiring perkembangan industri EBT.