sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Ahli Nuklir Dorong Indonesia Segera Bangun PLTN

Economics editor Anggie Ariesta
27/04/2025 21:00 WIB
Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia (Himni) mendorong Indonesia segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertamanya.
Himni mendorong Indonesia segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertamanya. (Foto: iNews Media/Anggie Ariesta)
Himni mendorong Indonesia segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertamanya. (Foto: iNews Media/Anggie Ariesta)

IDXChannel - Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia (Himni) yang berisikan para ahli nuklir mendorong agar Indonesia segera membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertamanya. Ini selaras dengan rencana mendorong pengembangan energi bersih 

Ketua Umum Himni, Susilo Widodo mengatakan, organisasi yang didirikan di Jepara, Jawa Tengah ini siap membantu pemerintah melakukan komunikasi terkait PLTN. Dia menyebut, pembangkit berbasis nuklir memiliki banyak manfaat, baik energi maupun nonenergi seperti pangan dan kesehatan.

"Paling tidak, Himni mengambil peran di sela-sela yang tidak bisa dijalankan secara lugas oleh lembaga seperti Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional). Himni sangat berperan dalam rangka public education," ujar Susilo dalam HUT Himni di Gedung Badan Standarisasi Nasional (BSN) Jakarta, Minggu (27/4/2025). 

Dia menambahkan, keanggotaan Himni tidak hanya berasal dari kalangan ahli nuklir, melainkan juga profesional yang mampu mengomunikasikan manfaat teknologi nuklir kepada masyarakat umum. Selain itu, Himni juga akan berperan aktif menangkap aspirasi masyarakat sekaligus mengkritisi kebijakan pemerintah dalam bidang ketenaganukliran.

"Secara umum, Himni mendorong program-program pemerintah terkait pemanfaatan ketenaganukliran, baik untuk sektor nonenergi seperti pangan dan kesehatan, maupun dalam mendorong pembangunan PLTN pertama, berapapun kapasitas dan bentuknya," katanya.

Menurut Susilo, komunikasi dan edukasi soal nuklir perlu digalakkan. Dia bahkan menyebut, masih banyak pejabat yang salah paham terkait nuklir atau PLTN. Dia menegaskan, PLTN bukan soal sumber daya alam dan energi saja, melainkan teknologi tinggi yang seharusnya dikuasai anak bangsa.

"Teknologi ini harus kita rebut dan kuasai. Selama bertahun-tahun, sejak 1958 hingga 2020, Indonesia telah melakukan berbagai persiapan, dan berbasis review dari empat badan internasional, Indonesia dianggap siap membangun PLTN," ujarnya.

Dengan kesiapan tersebut, HIMNI berharap pemerintah lebih berani mengambil langkah konkret dalam menginisiasi pembangunan PLTN, baik dalam bentuk reaktor besar maupun modular kecil, untuk mendukung ketahanan energi nasional di masa depan.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement