Menurut Susilo, komunikasi dan edukasi soal nuklir perlu digalakkan. Dia bahkan menyebut, masih banyak pejabat yang salah paham terkait nuklir atau PLTN. Dia menegaskan, PLTN bukan soal sumber daya alam dan energi saja, melainkan teknologi tinggi yang seharusnya dikuasai anak bangsa.
"Teknologi ini harus kita rebut dan kuasai. Selama bertahun-tahun, sejak 1958 hingga 2020, Indonesia telah melakukan berbagai persiapan, dan berbasis review dari empat badan internasional, Indonesia dianggap siap membangun PLTN," ujarnya.
Dengan kesiapan tersebut, HIMNI berharap pemerintah lebih berani mengambil langkah konkret dalam menginisiasi pembangunan PLTN, baik dalam bentuk reaktor besar maupun modular kecil, untuk mendukung ketahanan energi nasional di masa depan.
(Rahmat Fiansyah)