Amran memaparkan, pemerintah telah menyiapkan skema pembiayaan dengan total investasi sebesar Rp371 triliun guna mendukung hilirisasi 14 komoditas strategis. Program ini diharapkan mampu menyerap tenaga kerja hingga 8,6 juta orang.
“Hilirisasi ini akan dijalankan melalui kemitraan strategis antara petani, BUMN, dan pihak swasta. Petani tidak boleh berjalan sendiri, mereka harus didukung oleh industri dan teknologi agar hasil produksinya memiliki daya saing global,” ujar Amran.
Program hilirisasi yang dicanangkan Kementan mencakup pengembangan industri pengolahan hasil pertanian, pembangunan infrastruktur logistik, penguatan akses pasar ekspor, serta digitalisasi rantai pasok dari hulu ke hilir.
Amran menegaskan, upaya hilirisasi ini merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Presiden memerintahkan agar Indonesia dapat memproduksi pangan yang memiliki permintaan tinggi di pasar dunia dan menghentikan ketergantungan pada impor produk pangan olahan, termasuk white sugar dan raw sugar, yang selama ini menyedot anggaran triliunan rupiah setiap tahun.