Sebelumnya, Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko atau Teddy menyebut pengalihan 6.000 menara telekomunikasi ini dapat menjadi modal utama untuk market expansion dan mendukung akselerasi implementasi jaringan 5G di Indonesia.
"Selain itu menambah alat produksi Mitratel dan menegaskan Mitratel sebagai perusahaan Tower Provider terbesar di Asia Tenggara,” ujar Teddy.
Hal ini didukung dengan posisi Telkomsel sebagai penyewa utama jangka panjang dan memiliki potensi kolokasi yang tinggi dari operator-operator telekomunikasi lainnya.
Kesepakatan ini diyakini memberikan manfaat bagi pertumbuhan bisnis menara Mitratel yang berkelanjutan di atas rata-rata industri dan memastikan menjadi Leading Sustainable Growth.
Selain kesepakatan pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi, disepakati juga terkait komitmen pesanan pembangunan menara baru dari Telkomsel kepada Mitratel sejumlah 1.000 menara dalam tiga tahun ke depan. (RRD)