Iqbal Dwi Purnama
Untuk itu, dia berharap persoalan dihadapi selama ini bisa mendapat titik terang dengan keberadaan Dirjenbun dalam jajaran komisaris anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara, yang dapat melihat dan bersentuhan lebih dekat dan intens dengan petani sawit.
"Kita akan memanfaatkan momentum ini untuk memberikan banyak informasi yang dapat mengurai persoalan yang selama ini mendera petani untuk melaksanakan peremajaan sawit," sambungnya.
Jatmiko mengakui saat ini terdapat disparitas produktivitas yang tinggi antara perkebunan perusahaan dan rakyat. Saat ini, 9.000 hektare lahan petani mitra PTPN V yang telah mengikuti program PSR dengan pola manajemen tunggal berhasil mengantongi produktivitas hingga 26 ton per hektare atau jauh di atas rerata nasional 19 ton per hektare.
