Iqbal Dwi Purnama
IDXChannel - Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengatakan ada lima langkah kebijakan yang bisa menjadi pertimbangan pemerintah dalam menghadapi deflasi yang mengancam pertumbuhan ekonomi.
Bhima menjelaskan kondisi deflasi yang terjadi selama tiga bulan terakhir sejak Mei-Agustus 2024 bisa mengancam target pertumbuhan ekonomi.
Situasi deflasi ini, menurutnya, menggambarkan menurunnya daya beli masyarakat.
"Implikasi deflasi berakibat ke pertumbuhan ekonomi tahun ini diperkirakan ada di level 5 persen atau di bawah target 5,2 persen," ujarnya saat dihubungi, Minggu (8/9/2024).
Menurutnya, ada beberapa kebijakan yang bisa menjadi pertimbangan seperti menunda kenaikkan tarif PPN 12 persen. Sebab, pajak yang tinggi dan tidak diimbangi dengan kemampuan masyarakat bakal menurunkan konsumsi rumah tangga.
Kedua, menurutnya otoritas moneter harus segera menurunkan suku bunga acuan dan diikuti oleh suku bunga perbankan. Hal ini bertujuan agar memudahkan para pelaku usaha melakukan ekspansi dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan.
Menurut Bima, kebijakan moneter yang ketat akan membuat para pelaku usaha semakin sulit untuk mendapatkan pembiayaan modal melakukan ekspansi.
Ketiga, memperluas bantuan sosial yang ditujukan kepada kelas menengah rentan, bukan hanya diberikan kepada orang-orang miskin saja. Tujuannya, menjaga daya beli masyarakat kelas menengah sehingga tidak sampai turun kelas.
