Yulistyo Pratomo
IDXChannel - Usai memutuskan untuk angkat kaki dari Rusia, Siemens Energy, pemasok peralatan ke industri listrik, memperkirakan akan mengalami kerugian bersih lebih dalam dari perkiraan sebelumnya pada 2022, senilai USD204 juta atau setara dengan Rp3,04 triliun.
Perusahaan, yang memelihara turbin stasiun kompresor Nord Stream 1 Portovaya, mengatakan kerugian bersihnya akan melebihi kerugian €560 juta pada 2021 dengan biaya, yang dilaporkan sebagai item khusus, seperti dilansir Reuters, Senin (8/8/2022).
Siemens Energy, yang dipisahkan dari Siemens pada 2022 dan memiliki mayoritas di pembuat turbin angin Siemens Gamesa, sebelumnya memperkirakan kerugian bersih 2022 setara dengan tahun lalu.
Kelompok itu awal tahun ini mengatakan akan menghentikan semua bisnis baru di Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina, menambahkan penjualan di sana menyumbang persentase satu digit yang rendah dari total penjualan 28,48 miliar euro.
Siemens Energy juga menunjuk kelemahan yang sedang berlangsung di Siemens Gamesa sebagai hambatan pada hasil kuartalan, menjelang tawaran tunai 4,05 miliar euro yang direncanakan untuk sisa 33% yang belum dimiliki di perusahaan yang terdaftar di Spanyol.
