"Mobilitas menggunakan jalan raya akan meningkat seiring tujuan perjalanan ke daerah wisata. Rest area menjadi tempat berkumpul pengguna tol yang perlu pengawasan lantaran akhir-akhir ini terjadi peningkatan aktivitas di rest area seiring dengan bertambahnya pengguna jalan tol," terangnya.
Lantas, paparnya, kapasitas pengunjung di lokasi wisata diperkenankan maksimal 75 persen, yang mana perjalanan menuju lokasi wisata harus berkeselamatan. Kecelakaan bus wisata mulai meningkat sejalan dengan makin bertambahnya perjalanan wisata sehingga penyediaan tempat istirahat yang memadai bagi pengemudi angkutan umum di lokasi wisata perlu disediakan mengingat wisata sehat untuk menggerakkan ekonomi warga.
"Aktivitas transportasi yang tidak sehat akan mendorong percepatan terjadi perluasan suatu wabah penyakit. Waspada virus omricon adalah penting, namun tidak perlu panik, sehingga harus menghentikan aktivitas bertransportasi," paparnya.
Dia menambahkan, aktivitas transportasi terhenti berdampak aktivitas ekonomi akan menurun sehingga bermobilitas secara sehat agar aktivitas ekonomi tetap bergerak. Kampanye dan sosialisasi penyelenggaraan transportasi yang sehat harus digencarkan secara masif ke seluruh pihak yang berkepentingan, baik regulator, operator maupun pengguna jasa transportasi untuk memastikan jaminan perjalanan yang higienis.
"Akan lebih bijak jika tidak melakukan perjalanan yang tidak penting selama masa Natal dan Tahun Baru (Nataru)," katanya.