sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Aprindo : Saat Ini Pengusaha Ritel Memprihatinkan, Namun Tetap Optimis

Economics editor Aditya Pratama
09/02/2021 13:45 WIB
Dia pun menggambarkan situasi pengusaha ritel saat ini dalam situasi prihatin namun tetap optimis menjalankan usahanya di tengah pandemi Covid-19
Aprindo : Saat Ini Pengusaha Ritel Memprihatinkan, Namun Tetap Optimis (FOTO: MNC Media)
Aprindo : Saat Ini Pengusaha Ritel Memprihatinkan, Namun Tetap Optimis (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Mandey mengatakan, anggota Aprindo sampai saat ini masih terus berjuang di tengah pandemi Covid-19. Para pengusaha ritel akan terus beroperasi untuk tetap bisa menggerakkan sektor usaha ini.

Roy menjelaskan, sampai hari ini beberapa anggota Aprindo telah menggunakan equity fund yang biasanya untuk enam hingga delapan bulan. Sementara itu, saat ini ritel sudah terdampak pandemi hampir satu tahun lamanya. 

Oleh karena itu, menurutnya efisiensi menjadi jurus kunci utama di tengah kondisi saat ini. "Jadi, memang efisiensi menjadi jurus kunci yang utama, tetapi efisiensi ini perlu diketahui juga akan terdampak kepada tenaga kerja semakin banyak yang dirumahkan tentunya dan juga beberapa ada yang harus diPHK karena memang ketidakmampuan operasional daripada si peritel atau pelaku usaha," ujar Roy dalam acara Market Review IDX Channel di Jakarta, Selasa (9/2/2021).

Dia pun menggambarkan situasi pengusaha ritel saat ini dalam situasi prihatin namun tetap optimis menjalankan usahanya di tengah pandemi Covid-19. "Artinya terkait pemulihan kita mengapresiasi Pak Presiden yang terus menerus mendorong kabinetnya dan satgas Covid untuk bagaimana merealisasikan penanggulangan Covid yang optimal dengan PPKM Mikro dan juga vaksin yang segera dapat disalurkan," ucapnya.

Dia juga sangat menyayangkan adanya anggapan bahwa lockdown parsial akan menjadi jalan keluar penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air dibandingkan penerapan PPKM Mikro yang sedang berjalan saat ini.

"Padahal itu (lockdown parsial) juga tidak signifikan sehingga kalau dilakukan seperti itu makin akan banyak lagi yang bergelimpangan dan tentunya itu membuat kesulitan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya serta kontribusi bagi konsumsi," ungkap dia. (sandy)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement