Ferdi Rantung
IDXChannel - Anggota Komisi IV DPR RI Luluk Nur Hamidah meminta kepada pemerintah pusat, khususnya Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk bisa segera mengatasi harga daging kerbau yang mahal. Selain itu, pemerintah juga perlu memperbaiki sistem pendataan terkait ketersediaan dan kebutuhan sapi dan daging di dalam negeri.
"Kita harus berjuang untuk swasembada sapi dan kerbau, serta perlu berpihak kepada peternak kecil. Jangan ada mafia pangan, itu musuh kita bersama. Kita minta Bulog lebih transparan dan segera realisasikan tata niaga untuk turunkan harga daging sapi & kerbau," tegas Luluk, Rabu (31/3/2021).
Selain itu, Luluk memaparkan, alasan yang menjadi persoalan para peternak lokal atau ketersediaan daging sehingga pemerintah harus selalu mengambil jalan pintas dengan importisasi, yaitu tata kelola perdagangan yang belum bisa mendorong usaha peternak lokal untuk bisa menjadikan ternak sapi yang mereka miliki menjadi usaha dengan skala besar.
"Membenahi tata kelola peternakan sapi nasional secara transparan dinilai dapat dimulai dari sisi kebijakan, sehingga mendorong tumbuh dan berkembangnya usaha peternakan sapi, baik pada skala usaha rakyat maupun peternakan besar," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) Ahmad Hadi mengatakan, harga daging sapi dan kerbau memang saat ini mahal, dan tidak perlu diperdebatkan, itu fakta. Selain itu, semenjak Januari sampai dengan Maret, ADDI sudah bersurat ke Bulog untuk menanyakan harga daging kerbau, tapi belum juga diberi informasi, padahal sudah ada daging kerbau yang masuk.
