Sebagai informasi, sejumlah warganet menuding pemerintah 'memainkan' data Covid-19 dan memperketat kegiatan masyarakat menjelang perayaan hari besar umat Islam seperti Ramadan, Idulfitri, dan lainnya.
Sementara itu pemerintah disebut melonggarkan kebijakan pengetatan ketika hari besar keagamaan agama lain. Hal ini dinilai tidak adil.
"Mendekati bulan puasa dan lebaran pasti kasus Covid naik, dulu varian "delta" sekarang "omicron", mungkin tahun depan varian Polytron, Megatron, Decepticon, Videotron dan tron tron yang lain sepertinya sudah menjadi stok tahun-tahun depan," cuit pengguna Twitter @Exsekjenps**.
"Ciri-ciri mau puasa dan lebaran. Zaman dulu: iklan Marjan. Zaman sekarang: kasus Covid naik," cuit @iqbal**.
"Saat Natal, Tahun Baru dan Imlek, tepat waktu tanpa pergeseran tanggal walau Covid meningkat!!! Tapi saat tahun baru Islam Maulid dan Lebaran, tanggal wajib digeser walau Covid menurun," cuit @OperaS*****.