sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Begini Sejarah Emas Sebagai Alat Pertukaran Zaman Dulu

Economics editor Shifa Nurhaliza
04/11/2021 14:11 WIB
Sejarah Emas sebagai alat pertukaran terjadi pada peradaban pertama yakni pada masa Kerajaan Lydia yang berpusat di sebelah barat Turki.
Begini Sejarah Emas Sebagai Alat Pertukaran Zaman Dulu. (Foto: Sejarah Emas Sebagai Alat Pertukaran)
Begini Sejarah Emas Sebagai Alat Pertukaran Zaman Dulu. (Foto: Sejarah Emas Sebagai Alat Pertukaran)

Harga emas pada 1929 tercatat senilai USD20,63 per 100 gram, kemudian pada krisis ekonomi 2008 kembali naik sebesar USD869,75 per 100 gram, dan menguat kembali hingga USD1.281 per 100 gram.

Sistem standar emas diketahui telah diterapkan sebagai acuan dalam menentukan nilai mata uang sejak abad ke-19 di tahun 1821. Dimana, pemerintah Inggris menerapkan sistem standar emas dalam menentukan nilai pondsterling sebagai alat bertransaksi. Penggunaan sistem standar emas ini pada akhirnya diikuti oleh beberapa negara di Eropa, salah satunya Jerman dan Prancis, dan juga digunakan oleh Amerika Serikat (AS).

Sistem standar emas perlahan mulai menghilang, sistem ini diketahui mulai ditinggalkan ketika terjadi perpecahan Perang Dunia ke I dan II yang mengakibatkan kekacauan politik di Eropa.

Logam mulia diketahui menjadi salah satu bentuk mata uang terbaik. Emas dianggap memiliki nilai yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perak. Menurut Aristotle, adapun lima alasan emas merupakan mata uang terbaik pada empat dekade terakhir yakni:

1. Nyaman untuk di gunakan, dibawa dan di simpan.
2. Memiliki nilai intrisik yang jelas.
3. Konsisten / Dapat diukur dengan konsisten
4. Memiliki daya tahan yang tinggi 
5. Mampu dipecah tanpa mengurangi nilai.
 
Sekadar diketahui, hingga saat ini belum ada instrumen investasi maupun mata uang lain yang memiliki nilai yang sama dengan emas sebagai alat transaksi atau pertukaran. Pasalnya, emas hanya bisa di tambang dari dalam perut bumi dengan ketersediaannya yang terbatas. (SNP)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement