Studi tersebut juga memaparkan bahwa 75 persen pemilik mobil listrik mengisi ulang baterai di rumah. Penjelasan tersebut mengandung arti pembelian kendaraan ramah lingkungan tidak bergantung pada fasilitas umum.
Kemudian, berdasarkan penelitian ini, untuk menempuh 24 ribu kilometer, mobil listrik hanya membutuhkan biaya USD546 sekitar Rp 7,8 jutaan. Sedangkan untuk kendaraan konvensional rata-rata biaya yang mesti dikeluarkan jauh lebih banyak, mencapai USD1.255 atau Rp 17.9 jutaan.
Selain itu tidak hanya dari segi perawatan kendaran. Saja yang murah, bahkan biaya pajak mobil listrik juga dinilai lebih murah dibandingkan mobil konvensional, karena ada insentif yang sudah diterapkan untuk mobil berpenggerak listrik.
Mobil listrik juga memiliki nilai hingga dua kali lebih baik. Mobil listrik dikatakan hanya kehilangan angka penyusutan kendaraan 12% nilainya per tahun, berbeda dengan mobil bensin, di mana nilai penyusutan turun mencapai 24% per tahun. Lalu apakah Anda tertarik untuk meminang mobil listrik sebagai kendaraan mobilisasi sehari-hari?
(IND)