Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan telah memastikan proses digitalisasi program tersebut. Menurutnya, digitalisasi akan memperkuat akuntabilitas koperasi dalam menyalurkan BBM bersubsidi kepada nelayan.
Digitalisasi, kata Teten, membuat koperasi mampu mendata segala kebutuhan nelayan dan langsung terhubung dengan platform MyPertamina. Saat ini, proses digitalisasi koperasi yang menghubungkan seluruh unit usaha dalam platform digital CUSO Minos, kata dia, telah selesai.
"Sehingga, proses transaksi dari anggota dapat dilihat secara real time pada dashboard yang ditampilkan dengan layar 75 inchi di kantor KUD Mino Saroyo," kata Teten. Proses digitalisasi KUD Mino Saroyo oleh PT CUSO Digital Indonesia yang merupakan salah satu technology provider portal IDX Coop, menjadi bagian dari upaya modernisasi koperasi.
Portal IDX Coop saat ini, menurutnya, juga telah membangun database koperasi modern yang didampingi oleh semua Asisten Deputi sesuai dengan kebutuhan pengembangan koperasi. Di samping itu, aplikasi CUSO yang telah mencatat seluruh anggota dalam database koperasi, dapat mendukung aktivasi platform MyPertamina di SPBU Nelayan Cilacap. Sehingga ia berharap penyaluran BBM Solar bersubdi dapat tepat sasaran.
Aplikasi digital CUSO Minos juga akan memonitor penggunaan BBM oleh nelayan untuk melaut dan mencatat produktivitas tangkapan nelayan yang dijual di TPI secara digital. "Dengan begitu, target kenaikan pendapatan nelayan minimal sebesar 10 persen per tahun dapat dievaluasi secara cepat dan tepat," tutup Teten. (RRD)