sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Cegah Varian AY.4.2, Wagub Emil Minta Bandara Juanda Perketat Pintu Masuk

Economics editor Lukman Hakim
15/11/2021 08:25 WIB
Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak meminta Bandara Internasional Juanda melakukan langkah antisipatif pencegahan virus baru Covid-19.
Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak meminta Bandara Internasional Juanda melakukan langkah antisipatif pencegahan virus baru Covid-19. (Foto: MNC Media)
Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak meminta Bandara Internasional Juanda melakukan langkah antisipatif pencegahan virus baru Covid-19. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak meminta semua pihak, utamanya Bandara Internasional Juanda melakukan langkah antisipatif secara terus menerus. Salah satunya melalui pengetatan di area tertentu utamanya di pintu masuk kedatangan. Hal itu mengingat varian baru COVID-19, yakni AY.4.2 diprediksi lebih ganas dibandingkan varian delta sebelumnya. 

"Kami terus melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait adanya varian baru dari COVID-19. Nantinya, pintu pintu masuk ke Jatim. Baik itu, dari pekerja Migran maupun wisatawan asing harus melalui screaning Bandara Juanda untuk dilalukan proses karantina," katanya, Minggu (14/11/2021).

Ia mengatakan, Bandara Juanda harus menjadi benteng guna mengantisipasi awal masuknya varian virus baru dari COVID-19. Maka, tempat tempat karantina harus terus disiapkan bersama instansi dan dikoordinasikan BNPB dan instansi lainnya. Kesemuanya ini membutuhkan gotong royong semua pihak guna mendukung kepentingan nasional memutus penyebaran COVID-19. "Kita akan terus melakukan proses squencing untuk mengidentifikasi munculnya varian baru," terangnya. 

Plt Ketua DPD Partai Demokrat Jatim juga menyatakan bahwa, capaian vaksinasi di Jatim sudah berada diatas 65 persen untuk dosis pertama dan diharapkan bisa diikuti pada dosis kedua. "Jadi tempat vaksinasi masal yang banyak dilakukan harus di agendakan pula untuk pelaksanaan vaksinasi di dosis kedua," terangnya. 

Emil menyebut, pemerintah dan semua pihak harus mampu meyakinkan sekaligus meningkatkan peningkatan capaian vaksinasi bagi para lansia. "Capaian vaksinasi lansia harus terus digenjot yang saat ini, capaiannya masih sangat rendah. Allhamdulillah sampai hari ini ketersediaan vaksin bisa terus dipenuhi. Intinya segala jenis vaksin yang akan diberikan sudah mendapatkan ijin dari BPOM RI," tutupnya. (TIA)

Advertisement
Advertisement