IDXChannel -Harga minyak goreng di pasaran hingga sampai saat ini terpantau masih tinggi, walau pemerintah sudah melarang ekspor minyak sawit atau Crude Palm Oil (CPO) sejak 22 April 2022 lalu.
Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional hari ini, Kamis (12/5), harga rata-rata minyak goreng curah dibanderol Rp 18.700 per kilogram (kg). Sedangkan untuk harga minyak goreng kemasan bermerek 1 harga rata-ratanya Rp 26.000 per kg, dan bermerek 2 Rp 25.350 per kg.
Tingginya harga minyak goreng kemasan ini juga tak terkecuali di loka pasar atau marketplace. Berdasarkan pantauan di marketplace Tokopedia, harga minyak goreng kemasan ukuran 2 liter merek Bimoli dikisaran Rp 48.500. Adapun Rose Brand harganya terpaut lebih tinggi yakni Rp 53.500.
Kemudian merek lainnya seperti Resto dijajal Rp 47.000, Fortune Rp 46.000, Sania Rp 54.500, Tropical 48.500, Sunco Rp 50.900, Filma Rp 50.000, dan Sovia Rp 45.000.
Sebelumnya, Pengusaha sekaligus Direktur Eksekutif Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) Sahat Sinaga mengungkapkan, alasan dibalik mahalnya harga minyak goreng di pasaran itu karena harga CPO dipasar global masih mahal. Itu sebabnya hingga saat ini harga minyak goreng belum sesuai dengan harapan masyarakat.
"Kalau minyak goreng kemasan itu berjalan sesuai dengan mekanisme pasar, artinya bila harga CPO di pasar global atau ex PTPN (KPB) masih mahal, maka harga minyak goreng kemasan masih akan mahal juga," ujar Sahat saat dihubungi, Rabu (11/5/2022). (RAMA)