"Tapi karena kami mengenakan ban atau larangan impor beberapa produk makanan Barat, kami mulai memproduksi makanan kami sendiri, dan sektor pertanian kami berkembang. Sekarang kami adalah negara eksportir gandum nomor satu di dunia, meski di 2014 kami tidak seperti itu," ungkap Lyudmila.
Dia menegaskan bahwa Rusia juga sangat gemar membeli produk lokal dan nasionalnya sendiri dibanding produk-produk Barat, dengan harga yang lebih murah, berkualitas, dan produksi sendiri.
"Di tahun 1990-an, Barat berusaha menghancurkan potensi industri kami, dan anehnya memang, mereka berhasil. Tapi, kami mulai memulihkan diri, dan kami memiliki segalanya, ada SDA, teritori luas, dan orang-orang yang berpendidikan baik. Kami memiliki potensinya, kami ingin merasa aman di dalam negara kami, kami tidak ingin ada misil mendekati negara kami, bukan kami yang membawa misil ke US, Kanada, atau negara lain," pungkasnya. (TIA)