IDXChannel – Adaro Group atau PT Adaro Indonesia yang kini dikenal sebagai PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) memang memiliki banyak anak perusahaan dari berbagai sektor di lingkup pertambangan batu bara.
PT Adaro Energy Indonesia Tbk merupakan perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia. Sepanjang 2020, perseroan memproduksi 54 juta ton batu bara. Adaro Energy bertanggung jawab atas 0,13% dari total emisi gas rumah kaca industri global dari tahun 1988 hingga 2015.
Ini terjadi karena merupakan salah satu pendorong utama perubahan iklim, yang berarti risiko signifikan terhadap kesehatan, mata pencaharian, ketahanan pangan, pasokan air, keamanan, dan pertumbuhan ekonomi.
Pada Juni 2016, bersama Japan Electric Power Development (J-Power) dan Itochu, perseroan memulai pembangunan PLTU berteknologi supercritical berkapasitas 2x1.000 MW di Batang, Jawa Tengah. Perusahaan juga telah menginvestasikan USD4,2 miliar dalam proyek pembangunan PLTU.
Di tahun 2016, Perseroan menyelesaikan akuisisi 75% saham proyek batubara IndoMet. Pada 2018, perusahaan berekspansi ke luar Indonesia dengan membeli tambang batu bara Kestrel di Australia.
Kemudian, pada 2019, perusahaan ini meresmikan PLTU dengan kapasitas 2x100 MW di Tabalong melalui PT Tanjung Power Indonesia. Dan pada kuartal kedua tahun 2020, Perseroan melakukan pengiriman batubara keras dari konsesi Maruwai ke pelanggan di Jepang melalui Adaro Metcoal Companies untuk pertama kalinya.