sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Disetujui Jokowi, RPO Diklaim Lebih Bergizi dan Murah

Economics editor Carlos Roy Fajarta Barus
18/07/2022 15:10 WIB
Menkop Teten menyebutkan bahwa Read Palm Oil (RPO) atau minyak makan merah yang disetujui Presiden Jokowi untuk pembangunan pabrik mininya lebih bergizi.
Disetujui Jokowi, RPO Diklaim Lebih Bergizi dan Murah
Disetujui Jokowi, RPO Diklaim Lebih Bergizi dan Murah

IDXChannel -  Menteri Koperasi dan UKM (Menkop-UKM) RI, Teten Masduki menyebutkan bahwa Red Palm Oil (RPO) atau minyak makan merah yang disetujui Presiden Jokowi untuk pembangunan pabrik mininya lebih bergizi dan ekonomis dibandingkan minyak goreng bening.

Hal tersebut disampaikan Teten Masduki kepada awak media saat berada di pilar belakang Gedung Istana Kepresidenan Jakarta Pusat pada Senin (18/7/2022).

"Minyak goreng makan merah itu justru jauh lebih sehat dan dapat juga bisa dipakai untuk program stunting. Ya prosesnya beda, karena kalau minyak goreng yang sekarang yang warna bening itu kan di bleaching ya dibersihkan, justru vitamin A nya terbuang," ujar Teten Masduki.

Minyak makan merah ini kandungan pro vitamin A nya sangat tinggi. Sehingga teknologi ini teknologi produksinya sudah dirancang oleh pusat penelitian kelapa sawit di Medan dan ini di bawah BUMN.

"Dan ini yang sekarang target kita segera PPKS pusat penelitian kelapa sawit segera membuat Detil Enginering Design (DED) yang segera kami akan produksi untuk pabrik mini piloting tadi," jelas Teten Masduki.

Harga jual minyak makan merah kata Teten Masduki ke pasar lebih murah.

"Karena prosesnya lebih sederhana lalu juga si petani dari  ongkos produksi untuk menjual sawitnya kan ini kan minimum seribu hektar ya. Target kita memproduksi 10 ton per hari itu butuh sawit nya sekitar 50 ton per hari atau 1.000 hektar," lanjutnya.

Sehingga kata Teten Masduki setiap seribu hektar lahan kelapa sawit akan dibuat pabrik. Ia menyebutkan sekarang sebenarnya sudah ada beberapa koperasi petani sawit yang luasan lahannya di atas 1.000 hektar 

"Sudah siap baik yang di Sumut, Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, tapi pak Presiden sekali lagi minta piloting dahulu," tutur Teten Masduki.

Pihaknya akan segera memutuskan, namun salah satunya ya tentu Sumatera Kalimantan dan ada koperasi-koperasi yang juga secara keuangan mampu melaksanakan pembuatan.

"Membangun sendiri dengan keuangan dan mereka juga kan koperasi ini punya anggota cukup besar dan anggotanya juga umkm kan. Jadi saya optimis minyak pakan merah ini karena sehat dan juga bisa lebih murah dan ini bisa diterima oleh masyarakat," kata Teten Masduki.

Teten menyebutkan Presiden Jokowi mengusulkan piloting pembangunan pabrik minyak makan merah dapat dilakukan pada Januari 2023.

"Target beliau (Jokowi) tadi mengusulkan Januari sudah bisa mulai pembangunan pabriknya karena dari sekarang dari mesin produksinya yang sekarang kan masuk di PPKS baru prototipe," ucap Teten Masduki.

Sehingga pihaknya menargetkan DED dan pembangunan pabrik mini minyak makan merah pada Agustus 2022 dan kemudian masuk ke tahap produksi.

"Mungkin di BUMN atau di swasta yang memproduksinya. bisa atau bisa di swasta. Banyak swasta yang bisa bikin, baru bisa terwujud," pungkas Teten Masduki.

(NDA) 

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement