Suparjo Ramalan
IDXChannel - Kementerian BUMN mencatat urgensi implementasi program PT PLN (Persero) berbasis digitalisasi. Sebab, digital dinilai mampu mendorong bisnis perseroan.
Pemegang saham pun memonitor secara langsung implementasi program digitalisasi PLN berupa penerapan Smart Grid dan Smart Meter, strategi digital distribution excellent, digital procurement, hingga digital maintenance.
Wakil Menteri BUMN I, Pahala N. Mansury menyebut, manajemen terus memperkuat kinerja bisnis dengan basis digital. Karena bisnis kelistrikkan tidak bisa dipisahkan dari budaya digital.
"Digitalisasi menjadi salah satu cara untuk melakukan monitoring bagaimana efektivitas, utilisasi, maupun kondisi dari aset PLN," ujar Pahala di sela kunjungan ke PLN Unit Induk Pusat Pengatur Beban (UIP2B) dikutip Minggu (8/8/2021).
Senada, Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini mengatakan, perkembangan teknologi menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Karena itu, PLN terus memperkuat pengelolaannya dalam kerangka teknologi.
"Kami semua berharap dengan penerapan transformasi ini, maka upaya mencapai visi tersebut bisa lebih terakselerasi. Kami terus berinovasi dalam banyak hal, dari hulu sampai hilir, dari sisi energi primer, pembangkitan, sampai pada peningkatan kepuasan bagi pelanggan," katanya.
Digitalisasi, membuat perseroan bisa bergerak dengan cara pikir baru, cara berkomunikasi yang lebih efisien, cara memonitor yang lebih luas jangkauannya dan lebih terintegrasi, hingga cara pengambilan keputusan yang lebih cepat.
Beberapa capaian program digitalisasi yang berhasil mendorong kinerja PLN diantaranya, transformasi dispatch optimization dan digital procurement. Di sisi lain, transformasi digital procurement menjadikan proses pengadaan terdigitalisasi secara end to end sehingga menjadi lebih transparan, simpel, dan efisien.
(SANDY)
