Advenia Elisabeth/MPI
IDXChannel – Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Muhammad Faisal memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif sepanjang 2021 pada kisaran 2,5 - 3,5 persen year on year (YoY). Hal ini dorong oleh pertumbuhan ekspor yang meredam kontraksi konsumsi rumah tangga.
“Pada kuartal II 2021 sebenarnya konsumsi rumah tangga mulai ekspansi, namun pemulihan lebih lanjut diperkirakan akan terhambat di kuartal III 2021 karena kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali meningkat,” ujarnya secara virtual di Jakarta, Rabu (28/7/2021).
Ia menuturkan peningkatakan kasus harian yang terjadi saat inilah yang mendorong pemerintah mau tidak mau menerapkan kebijakannya kembali dengan memperpanjang aturan PPKM Level 4 yang mengharuskan masyarakat mengurangi mobilitas diluar rumah.
Menurutnya, program bantuan sosial atau bansos harus terus dilakukan selama PPKM berlangsung guna membantu masyarakat yang terdampak. “Karena hal itu bukan hanya berfungsi untuk menjaga daya beli saja, tetapi bansos juga menjadi bantalan yang dapat meredam terutama saat PPKM dilakukan,” sambungnya.
Sementara itu, Faisal kembali memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 akan mencapai 4,5 - 5,5 persen (YoY). Adanya penerapan PPKM yang disejumlah wilayah, kata Faisal, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2021 dan kuartal IV 2021 diproyeksi akan sedikit lebih kecil di angka 3,0 – 4,5 pesen (YoY).
