Inflasi di kawasan ASEAN+3—tidak termasuk Laos dan Myanmar—diperkirakan akan mencapai 2,1 persen pada 2024, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Namun, risiko-risiko negatif terhadap inflasi masih tetap ada, terutama jika ketegangan geopolitik memburuk dan memicu lonjakan harga komoditas dan pengiriman global.
“Kabar buruknya adalah prospek kawasan ini tahun depan bisa sangat dipengaruhi oleh hasil pemilu Amerika Serikat (AS). Kabar baiknya adalah kawasan ini telah mengalami guncangan serupa sebelumnya,” kata Khor. (WHY)