Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - China membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen pada kuartal I-2025, melampaui ekspektasi para ekonom.
Namun, prospek ekonomi China di sisa 2025 suram akibat semakin memanasnya perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).
“Ekonomi nasional memiliki awal yang stabil dan baik, melanjutkan tren kenaikan,” kata Wakil Direktur Biro Statistik China Sheng Laiyun dalam konferensi pers, dilansir dari CNN pada Rabu (16/4/2025).
“Namun, lingkungan eksternal saat ini lebih kompleks dan sulit, dan momentum pertumbuhan permintaan domestik kurang kuat," katanya.
Sejumlah bank besar menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi China untuk 2025 akibat perang tarif dengan Amerika Serikat (AS). UBS memprediksi Negeri Tirai Bambu tersebut hanya tumbuh 3,4 persen tahun ini.
"Kami pikir guncangan tarif menimbulkan tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi ekspor China dan akan menimbulkan penyesuaian besar dalam ekonomi domestik juga," tulis ekonom UBS dalam laporan mereka awal pekan ini.
AS baru memberlakukan tarif 20 persen untuk impor China pada kuartal I-2025. Angkanya naik tajam menjadi 145 persen triwulan ini
"Tarif AS akan memberikan beban yang signifikan pada ekonomi China," kata Goldman Sachs dalam laporannya. (Wahyu Dwi Anggoro)
