IDXChannel - Jumlah kebangkrutan korporasi di Jepang melonjak 42,9 persen pada Mei 2024 dibandingkan bulan yang sama setahun sebelumnya menjadi 1.009 perusahaan, menurut perusahaan riset Tokyo Shoko Research.
Dilansir dari Japan Times pada Kamis (13/6/2024), lonjakan ini salah satunya disebabkan pencabutan dukungan pendanaan untuk usaha kecil.
Selain itu, banyak perusahaan tertekan kenaikan harga, Mereka juga menghadapi kekurangan tenaga kerja, terutama di sektor jasa.
Jumlah kebangkrutan yang terkait dengan kenaikan harga meningkat 47,4 persen menjadi 87 perusahaan, sebagian besar terjadi pada industri manufaktur dan transportasi yang memiliki banyak sub-kontraktor.
Berdasarkan industri, jumlah kebangkrutan bulanan mencapai rekor tertinggi di sektor jasa, yakni 327 perusahaan. Kebangkrutan meningkat terutama di sektor restoran di tengah kekurangan tenaga kerja dan kenaikan biaya.