Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, juga menyampaikan harapannya agar terobosan ekspor baru ini juga dapat memberi nilai tambah bagi para petani.
Sejatinya Andaliman bukan hanya sekedar bumbu masakan, ungkap Andi, tetapi juga merupakan kekayaan sumber daya alam hayati Sumut yang telah dikembangkan menjadi tanaman budidaya.
"Kedepan kita dorong untuk dapat diolah dulu sebelum diekspor minimal setengah jadi agar dapat memberi nilai tambah khususnya bagi para petani andaliman, icon bumbu Sumut ini atau yang dikenal dengan sebutan merica batak," tandas Jamil. (FHM)