sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Erick Thohir Geram Lihat Mobil Mewah Isi BBM Pakai Pertalite

Economics editor Suparjo Ramalan
10/06/2022 15:06 WIB
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir geram lantaran ada pengguna mobil mewah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite.
Erick Thohir Geram Lihat Mobil Mewah Isi BBM Pakai Pertalite. (Foto: MNC Media)
Erick Thohir Geram Lihat Mobil Mewah Isi BBM Pakai Pertalite. (Foto: MNC Media)

DXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir geram lantaran ada pengguna mobil mewah mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Dia meminta agar orang kaya beralih ke BBM nonsubsidi seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite hingga Pertamina Dex.

Erick menegaskan Pertalite adalah bahan bakar yang disubsidi pemerintah bagi masyarakat kelas menengah bawah. Sehingga harga BBM RON 90 ini tidak dinaikan. 

"Harga BBM Pertalite tidak naik, tapi tentu tidak dengan Pertamax untuk yang mampu. Itu pun di lapangan masih banyak mobil yang mestinya tidak boleh dengan Pertalite masih mengisi," ungkap Erick, Jumat (10/6/2022).

Pemerintah hingga kini belum menaikkan harga Bahan Bakar Minyak jenis Pertalite. Padahal, harga minyak mentah dunia diproyeksi mencapai USD140 per barel.

Erick mengungkap, pemerintah akan mengambil posisi strategis untuk mengantisipasi dampak dari kenaikan harga minyak mentah dunia. Posisi strategis ini termasuk menjaga keuangan negara atau Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), lantaran Pertalite masih disubsidi pemerintah.

"Pertalite sekarang Rp7.000-an, belum ada rencana pemerintah melakukan, tapi pemerintah juga belum ada rencana, pemerintah melakukan, tapi pemerintah juga sekarang sedang menjaga keuangan negara," ungkap dia.

Erick pun membandingkan harga BBM di Indonesia dan beberapa negara di dunia. Menurutnya, harga BBM jenis tertentu di luar negeri mengikuti harga keekonomian atau harga pasar negara setempat. Sementara, Indonesia masih di bawah harga pasar untuk BBM jenis Pertamax yakni Rp12.000 per liter.

Di lain sisi, pemerintah telah menggelontorkan investasi sebesar Rp 200 triliun lebih untuk membantu masyarakat. Erick menyebut anggaran ini dialokasikan sejumlah proyek strategis. 

"Kita terus mendorong penggunaan kompor listrik, gasifikasi batubara menjadi gas DME agar jangan impor LPG terus, pemerintah juga membantu rakyat hampir Rp 200 triliun lebih," ungkapnya. (TYO)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement