Erick memastikan kerja sama antara INA, Waskita Karya, dan Hutama Karya memberikan dampak positif bagi iklim investasi di dalam negeri. Bahkan, kerja sama ini akan berdampak pada pemerataan ekonomi hingga konektivitas yang dibutuhkan masyarakat di Jawa dan Sumatera.
"Selain menjadi sinyal positif bagi iklim investasi di Indonesia, investasi ini juga mendorong pemerataan ekonomi, dan konektivitas yang dibutuhkan masyarakat di Pulau Sumatera dan Jawa," kata Erick.
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Induk (Heads of Agreement/HOA) antara INA dan Hutama Karya untuk sejumlah ruas Jalan Tol Trans Sumatera, yang meliputi ruas Tol Bakauheni–Terbanggi Besar, Tol Terbanggi Besar–Pematang Panggang–Kayu Agung, dan Tol Medan–Binjai.
Ketiga entitas pun telah mengkonfirmasi dimulainya transaksi atau Confirmation of Transaction Commencement (CTC) antara INA dan anak usaha Waskita, PT Waskita Toll Road untuk sejumlah ruas Jalan Tol Trans Jawa mencakup ruas-ruas Tol Kanci – Pejagan dan Tol Pejagan – Pemalang.
INA memang mencatat pendanaan pembentukan platform investasi mencapai USD3,75 miliar atau setara Rp53,8 triliun. Pembentukan ini direalisasikan pada tahun 2021 lalu.