Erick menilai mobilitas masyarakat sepanjang kuartal II-2022 meningkat pesat, utamanya didorong oleh pelonggaran syarat perjalanan serta momen hari raya Idulfitri.
Tercatat sepanjang Januari-Juni 2022 pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta mencapai 18,15 juta orang atau naik hampir 100% dibandingkan tahun lalu yakni 9,1 juta orang.
Erick mengatakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sektor transportasi dan pergudangan adalah suksesnya Kementerian BUMN dalam melaksanakan program Mudik Bersama.
Dia juga mencontohkan upaya yang dilakukan BUMN Klaster Logistik, PT Pelabuhan Indonesia (Persero), saat memaksimalkan operasional 59 terminal penumpang dan meningkatkan akurasi informasi jadwal kapal. Langkah ini sekaligus memastikan tidak adanya penumpukan penumpang.
Begitu juga dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang menyiagakan 459 lokomotif untuk memastikan tidak ada kekurangan gerbong.
Lebih jauh, PT Jasa Marga (Persero) Tbk juga memastikan adanya alat berat dan persiapan lainnya di setiap ruas jalan tol untuk dapat segera melakukan perbaikan jalan tol.
Kemudian, PT Angkasa Pura II yang mengaktifkan kembali Sub Terminal 1A untuk mendukung peningkatan operasional dan pelayanan di bandara, khusus untuk mengantisipasi lonjakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta.
"Pertamina juga memastikan pemenuhan BBM selama arus mudik dan arus balik dengan menyediakan layanan tambahan layanan SPBU Siaga di sepanjang ruas tol," tutur Erick.
Sementara itu, kinerja BUMN klaster logistik menunjukan adanya perbaikan pada kuartal II-2022, yang mana laba bersih yang meningkat hampir dua kali lipat secara tahunan.
"Kementerian BUMN memprediksi klaster logistik akan tetap menunjukan kinerja positif dengan akan meningkatnya mobilitas masyarakat di era pasca Covid-19," kata Erick. (NDY)