IDXChannel - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan perombakan jajaran dewan direksi PT Hutama Karya (Persero) Tbk.
Dalam perubahan tersebut, Novias Nurendra diangkat sebagai Direktur Operasi I, yang sebelumnya diisi oleh Suroto. Novias sendiri sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi II Hutama Karya.


Sementara posisi Direktur Human Capital dan Legal dijabat Muhammad Fauzan, menggantikan Mohammad Erry Soegiharto. Fauzan sebelumnya menjabat sebagai Executive Vice President Sekretaris Perusahaan HK.
"Iya Direktur Human Capital dan Legal diganti," ujar Fauzan saat dikonfirmasi MNC Portal Indonesia Jumat (26/2/2021).


Perubahan tersebut juga diumumkan dalam sosial media (Instagram) Hutama Karya @hutamakarya. Adapun dewan direksi terbaru perseroan:
Direktur Utama: Budi Harto
Wakil Direktur Utama: Aloysius Kiik Ro
Direktur Keuangan: Hilda Savitri
Direktur Operasi I: Novias NurendraDirektur
Operasi II: Ferry Febrianto
Direktur Operasi III: Koentjoro
Direktur Human Capital & Legal: Muhammad Fauzan.


Sebelumnya, Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto mengatakan, pada 2021 sektor konstruksi akan mengalami fase recovery yang didukung oleh dampak positif dari telah ditemukannya vaksin Covid-19.
Hal tersebut tentunya akan meningkatkan movement of people sehingga kegiatan konstruksi yang semula tertunda perlahan dapat kembali berjalan normal.
“Karenanya, di tahun ini Hutama Karya akan membidik kontrak-kontrak strategis, termasuk beberapa Proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta optimalisasi anak perusahaan. Kami menargetkan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp20 – 21 triliun di tahun ini. Kami juga mengestimasi pertumbuhan bisnis konstruksi Hutama Karya di tahun 2021 khususnya pada pengusahaan Jalan Tol Trans Sumatera,” tutur Budi.
Lebih lanjut dia menyampaikan, optimisme perusahaan akan bisnis konstruksi yang kembali tumbuh dikarenakan pembangunan infrastruktur masih menjadi salah satu prioritas pembangunan nasional terutama dalam upaya mendukung pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. (RAMA)