sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Gara-gara Krisis Ukraina, Kekayaan Miliarder Rusia Menguap USD32 Miliar

Economics editor Yulistyo Pratomo
23/02/2022 10:11 WIB
Gara-gara Krisis Ukraina, Kekayaan Miliarder Rusia Menguap USD32 Miliar
Gara-gara Krisis Ukraina, Kekayaan Miliarder Rusia Menguap USD32 Miliar. (Foto: MNC Media)
Gara-gara Krisis Ukraina, Kekayaan Miliarder Rusia Menguap USD32 Miliar. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Imbas dari krisis Ukraina, kekayaan milik sejumlah miliarder di Rusia menguap hingga USD32 miliar. Kondisi ini tak lepas dari merosotnya pasar modal di negeri Beruang Merah tersebut.

Dilansir dari Bloomberg, Rabu (23/02/2022), nama pertama yang mengalami penurunan angka kekayaan adalah Gennady Timchenko, Dia berada di puncak tertinggi dari daftar miliarder Rusia yang kekayaannya turun.

Timchenko adalah miliarder yang masuk ke dalam daftar 500 orang terkaya di dunia. Menurut Bloomberg Billionaires Index, hampir sepertiga kekayaannya sudah melayang begitu saja sejak 1 Januari. 

Timchenko (69), putra seorang perwira militer Soviet yang bertemu dan berteman dengan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin pada awal 1990-an, kini jumlah kekayaannya hanya sekitar USD16 miliar, dengan sebagian besar kekayaannya berasal dari saham di produsen gas Rusia Novatek, menurut indeks kekayaan Bloomberg.

Sedangkan trekan Timchenko yang sama-sama merupakan pemegang saham Novatek, Leonid Mikhelson, turun sebanyak USD6,2 miliar tahun ini. Kemudian kekayaan bersih Ketua Lukoil, Vagit Alekperov, menguap sekitar USD3,5 miliar pada periode yang sama dengan amblasnya harga saham perusahaan energi itu hampir sebesar 17 persen.

Bersamaan dengan nama-nama di atas, sebanyak 23 miliarder di Rusia kini tercatat hanya memiliki kekayaan bersih sebesar USD343 miliar, dari menurut daftar kekayaan, atau turun dari USD375 miliar pada akhir 2021.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden pada Selasa (22/2/2022) kemarin mengeluarkan sanksi yang menargetkan penjualan utang negara Rusia di luar negeri dan elite negara itu, dan dia mengirim sejumlah pasukan tambahan AS yang tidak ditentukan ke Baltik dalam langkah defensif untuk membela negara-negara NATO.

Pasar saat ini merosot lebih lanjut minggu ini setelah Putin mengakui dua republik separatis di Ukraina yang menyebabkan Jerman menghentikan proyek energi dengan Rusia dan Inggris menjatuhkan sanksi pada lima bank negara itu beserta tiga orang kaya, termasuk Timchenko. (TYO/TIRTA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement