Akses pejalan kaki itu mencapai 80 meter (m) dengan lebar lima meter. Bahkan, dilengkapi berbagai fasilitas penunjang, seperti retail modern, storage room, parkir sepeda, eskalator, dan elevator.
Fasilitas bawah tanah ini dibangun dengan anggaran Rp150 miliar dan akan dikerjakan selama 18 bulan, pasca kesepakatan penandatanganan ketiga entitas tersebut.
Di lain sisi, MRT Jakarta optimis bahwa interkoneksi atau penghubung kawasan Thamrin Nine dan Stasiun Dukuh Atas BNI bisa mengerek naik jumlah penumpang kereta.
Tak hanya itu, MRT Jakarta juga memulai proses pembangunan revitalisasi area Stasiun Karet. Nantinya, kawasan ini akan menjadi area yang lebih asri dan ramah bagi pedestrian.
“Di sisi yang lainnya, kita juga memulai proses pembangunan revitalisasi area Stasiun Karet. Saat ini, kalau kita tahu di sini di Dukuh Atas itu ya ada Stasiun Sudirman, kemudian stasiun, itu akan ditata agar area di situ akan menjadi area yang lebih asri dan ramah bagi pedestrian,” jelas dia.
(SLF)