sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Genjot Hilirisasi Komoditas Aluminium, Ini yang Dilakukan Kemenperin

Economics editor Taufan Sukma/IDX Channel
14/06/2023 19:25 WIB
kebutuhan pasar domestik terhadap aluminium mencapai satu juta ton per tahun.
Genjot Hilirisasi Komoditas Aluminium, Ini yang Dilakukan Kemenperin (foto: MNC Media)
Genjot Hilirisasi Komoditas Aluminium, Ini yang Dilakukan Kemenperin (foto: MNC Media)

IDXChannel - Pemerintah terus berupaya menggenjot hilirisasi di berbagai komoditas andalan nasional, termasuk di antaranya industri aluminium.

Salah satu yang dilakukan adalah membangun ekosistem yang menggabungkan beragam industri turunan dari pemanfaatan komoditas aluminium.

Ekosistem tersebut kemudian coba dikumpulkan dalam sebuah wadah asosiasi Gabungan Industri Aluminium Indonesia (Galunesia), yang baru saja dikukuhkan di Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Hadirnya Galunesia ini pun diharapkan dapat menjadi energi baru dalam upaya menjawab tantangan hilirisasi nasional, khususnya di komoditas aluminium.

"(Galunesia) Ini akan menjadi bagian dari pemangku kepentingan dalam langkah strategis mewujudkan rantai pasok industri aluminium nasional. Juga sekaligus memberikan gagasan dan inovasi segar dalam meningkatkan nilai tambah dari produk aluminium," ujar Menteri Perindustrian (menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita, saat hadir dalam prosesi pengukuhan Galunesia.

Dalam kepengurusannya yang pertama, Galunesia dipimpin oleh Direktur Eksekutif Pengembangan Usaha Inalum Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Oktavianus Tarigan.

Beranggotakan berbagai entitas industri yang bergerak dalam bisnis pengolahan aluminium, hadirnya Galunesia bertujuan sebagai penghubung seluruh pemangku kepentingan di industri aluminium nasional, mulai dari pemerintah, pelaku industri, pasar, hingga kalangan investor.

Tak hanya itu, Galunesia memiliki visi sebagai center of knowledge dari industri aluminium nasional.

Mengapresiasi hadirnya Galunesia, Direktur Operasional PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Rainaldy Harahap, berharap agar asosiasi tersebut dapat menjadi semangat baru dalam mengembangkan industri aluminium nasional.

"Dengan Galunesia industri aluminium nasional akan lebih mapan karena asosiasi ini akan berperan aktif dalam perumusan regulasi, inovasi, hingga penetrasi pasar yang lebih luas baik di pasar domestik maupun pasar global," ujar Rainaldy.

Saat ini, kebutuhan pasar domestik terhadap aluminium mencapai satu juta ton per tahun. Dalam hal ini, Inalum bersama Galunesia diarahkan untuk dapat mempercepat pemenuhan kebutuhan pasar nasional dan melakukan ekspansi global.

Hal tersebut sejalan dengan Noble Purpose MIND ID dalam rangka memajukan peradaban, meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan masa depan yang lebih baik. (TSA)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement