IDXChannel - Pemerintah akan kembali melanjutkan rekormasi birokrasi untuk mendorong investasi lebih deras masuk ke Indonesia, salah satunya dengan mengeluarkan berbagai kebijakan hilirisasi.
“Pemerintah telah menyiapkan berbagai reformasi untuk mendukung investasi yang dapat mendorong transformasi ekonomi di Indonesia,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan resminya, Senin (20/12/2021).
Menurut Menko Luhut, pada Sektor komoditas, pemerintah terus mendorong industrialisasi hilir agar tidak terus bergantung pada ekspor bahan baku. Selama ini hilirisasi telah dilakukan terhadap bijih nikel yang diolah menjadi bahan stainless steel.
“Ke depan, sejalan dengan perkembangan pasar EV global, bijih nikel juga akan diolah menjadi katoda baterai EV. Upaya hilirisasi produksi juga akan dilakukan pada berbagai produk ekspor utama Indonesia lainnya,”’urainya.
Menko Luhut menyampaikan Untuk menghadapi ancaman perubahan iklim, Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021 tentang Nilai Ekonomis Karbon.
“Kami juga telah berdiskusi dengan para donatur dan investor untuk membantu pensiun dini pembangkit listrik tenaga batu bara untuk mengurangi emisi pembangkitan secara keseluruhan,” ucapnya.
Pemerintah telah menerbitkan UU Cipta Kerja dan peraturan pelaksanaannya. Implementasi UU Cipta Kerja akan memfasilitasi investasi dengan perizinan berbasis risiko, koordinasi pemerintah pusat-daerah, dan perubahan rezim dari daftar investasi negatif menjadi investasi prioritas.
“Pemerintah telah memastikan akan terus menyiapkan skema insentif yang menarik untuk mendorong penanaman modal, baik bagi penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing,” pungkasnya.
Sebagai catatan, adapun Insentif yang ditawarkan saat ini antara lain tax holiday, kemudahan perizinan, insentif kawasan industri, serta pengutamaan TKDN untuk pengadaan pemerintah. (RAMA)