Menurutnya, pandemi covid-19 memang memberi tantangan luar biasa terhadap perekonomian dunia, termasuk Indonesia. Bahkan pertumbuhan ekonomi global sebelumnya diprediksi bisa tumbuh di atas tiga persen, namun kemudian direvisi menjadi minus 3,5%.
"Indonesia dalam hal ini juga melakukan melalui defisit financing makin besar, tapi Indonesia relatif agak modest dan dengan demikian kenaikan utang publik juga relatif lebih kecil dari negara-negara lain. Meski demikian tidak boleh terlena karena tekanan yang sangat besar dari covid terhadap keuangan negara dan perekonomian sangat-sangat nyata," beber dia. (Sandy)