IDXChannel - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai upaya persiapan untuk mengatasi lonjakan kasus Covid-19 pas liburan Natal dan Tahun Baru 2022. Ada sekiranya tiga persiapan utama yang dilakukan pemerintah mulai dari menyediakan fasilitas kamar, tidur, oksigen dan obat-obatan terapi Covid-19.
Sekadar informasi, saat ini jumlah tempat tidur rumah sakit di Indonesia ada sekira 400 ribu. Sementara sebanyak 30 persennya yakni sekira 120 ribu dialokasikan untuk Covid-19 dan saat ini sudah terisi sekira 2.400 - 2.500 kamar.
“Jadi masih ada room lebih dari 110 ribu yang sebelumnya memang kita sudah lokasikan untuk Covid-19,” terang Menkes Budi, usai Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Evaluasi PPKM di Kantor Presiden, pada Senin (3/1/2022).
Selain rumah sakit, Menkes Budi juga telah menyiapkan stok oksigen berdasarkan pengalaman dari lonjakan kasus Covid-19 sebelumnya. Ia mengatakan biasanya pasokan oksigen yang dibutuhkan sekira 700 ton per hari dalam keadaan normal. Namun, pada saat terjadi lonjakan kasus Covid-19, pasokan oksigen naik mencapai 2.200 ton per hari.
“Sekarang persiapannya, setelah puncak Covid-19 Juni 2021, pemerintah sudah mendatangkan 1.000 oksigen konsentrator yang sudah kita kirimkan ke seluruh rumah sakit di Indonesia terutama yang akses oksigennya susah,” tambahnya.
Menurutnya, jumlah tersebut setara dengan 800 ton oksigen per hari. Selain itu penggunaan oksigen konsentrator ini juga tinggal dicolokkan ke listrik agar bisa mengeluarkan oksigen. Selain itu pemerintah juga sudah menerima dan sedang memasang 31 oksigen generator.
“Ini adalah oksigen yang besar yang bisa mensupply satu rumah sakit dan bisa untuk mengisi tabung. Ini sudah 70 persen terpasang,” kata Menkes.
Terkait dengan kesiapan rumah sakit, hari ini Indonesia akan kedatangan Molnupiravir. Nantinya Molnupiravir ini akan disimpan terlebih dahulu, sehingga nanti jika terjadi sesuatu sudah ada obat yang tersedia.
“Karena ini bisa mengurangi laju masuk ke rumah sakit untuk orang-orang yang terkena Covid-19 yang saturasinya masih di atas 94 persen,” tuntasnya.
(NDA)