PT IWIP sendiri masih pada titik konstruksi smelter dengan total karyawan sebanyak 23 ribu dan Tenaga Kerja Asing sebanyak 5000. Tahun 2024 perusahan itu kembali menyerap tenaga kerja di kisaran 32 ribu hingga dua kali lipat bila turunan produksi Betrai Lithium-Ion kendaraan listrik.
"Bahkan penerimaan tenaga kerja bila disesuaikan dengan jumlah penduduk Maluku Utara tidak mampu untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di perusahan olehnya itu, dibutuhkan warga dari daerah lainnya," akui Luhut.
Dengan melihat peluang itu Manvest optimis pertumbuhan ekonomi di Indonesia timur dapat positif karena permintaan produk yang disediakan pabrik sangat banyak. Selain itu pada tahun 2024, Indonesia menjadi salah satu negara produksi Lithium baterai kendaraan terbesar di dunia.
"Nantinya ujung hilirisasi nikel itu akan di buat di Kaltara dimana menggunakan Hydro Power sehingga menggunakan green energy yang diminati banyak negara di Eropa," akuinya.
Pada tahun 2030 Eropa hanya menggunakan 15 persen energi fosil sehingga Indonesia memainkan peran strategis. "Mari bersama sama membangun Indonesia lebih baik dan jangan berfikir negatif bahwa kita dikontrol oleh orang asing," ujar Luhut. (TIA)