IDXChannel - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menegur penyelenggara dan peserta acara workshop dan pameran produk ekonomi kreatif. Pasalnya acara yang diselenggarakan di salah satu tempat makan di Jalan Besar Ijen, Malang, pada Sabtu (16/10/2021), siang hingga sore ini kurang menerapkan protokol kesehatan (Prokes).
Terlihat peserta acara tampak melebihi kapasitas ruangan yang ada. Bahkan karena terlalu padatnya ruangan di dalam Menparekraf Sandiaga Uno sempat meminta beberapa orang yang tidak kebagian tempat duduk untuk bisa keluar dari ruangan. Di dalam ruangan terlihat terlalu padat, dengan jumlah peserta dan panitia penyelenggara.
Menparekraf Sandiaga Uno sempat menyinggung dan menegur panitia dan peserta acara yang tampak membludak. Hal ini ia sampaikan sebelum memulai sambutan dan arahan kepada peserta workshop.
"Aku nggak konsen kita nggak protokol kesehatan, kalau terlalu crowded kalau nggak dapat tempat duduk boleh menyesuaikan. Supaya tidak menjadi riksa, kebetulan kita baru protokol kesehatan, boleh kasih jaga jarak. Satu tempat duduk dikasih jarak," kata Sandiaga Uno.
Sementara di luar arena ruangan, peserta acara bertajuk Workshop Pengembangan Kabupaten / Kota Kreatif Indonesia, cukup padat. Tak ada jaga jarak di luar ruangan, bahkan beberapa peserta terlihat maskernya melorot.
Kepolisian pun sempat dibuat bingung, Kapolsek Klojen AKP Domingos Ximenes yang memantau acara, sempat memperingatkan pihak panitia penyelenggara untuk melakukan pengaturan.
Sandiaga mengingatkan agar protokol kesehatan menjadi hal utama dalam menyelenggarakan suatu acara di era new normal seperti saat ini. "Harus terus kita mengingatkan, tidak boleh lelah, sampai berbusa juga saya terus mengulang-ulang, tidak boleh abai," tegas Sandiaga Uno, kepada awak media.
Menurutnya, semua harus belajar dari ledakan kasus Covid-19 di bulan Juni hingga Juli dimana akibat lalai karena sempat turun signifikan, lonjakan kasus Covid-19 justru lebih tinggi dari yang diperkirakan.
"Karena apa yang terjadi pada Juni-Juli, jangan sampai terjadi lagi sekarang, apalagi sudah diindikasikan November-Desember ini ada kemungkinan gelombang ketiga," tuturnya.
Menteri berusia 52 tahun ini berujar, perlunya kesadaran dan kerjasama sejumlah pihak untuk terus meningkatkan protokol kesehatan. Apalagi Kota Malang ini menjadi satu kesatuan aglomerasi dengan Malang raya, yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, yang satu sama lain bergantung.
"Jadi, saya minta ini serius. Ayo kita sama-sama saling mengingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin," tukasnya.
(IND)