sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Bapok Kembali Naik Bunda, Telur Ayam jadi Rp31 Ribu per Kilogram

Economics editor Advenia Elisabeth/MPI
22/05/2023 11:58 WIB
harga telur di Jabodetabek sudah dikisaran Rp31.000-34.000 per kg, di luar jawa atau wilayah timur Rp 38.000 per kg bahkan ada yang menjual lebih dari Rp 40.000
Harga Bapok Kembali Naik Bunda, Telur Ayam jadi Rp31 Ribu per Kilogram (FOTO:MNC Media)
Harga Bapok Kembali Naik Bunda, Telur Ayam jadi Rp31 Ribu per Kilogram (FOTO:MNC Media)

IDXChannel - Beberapa kebutuhan pokok hari ini merangkak naik secara nasional. Tak terkecuali telur ayam ras.

Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional pukul 11.00 WIB, harga telur ayam ras naik Rp 50 menjadi Rp 31.650 per kilogram (kg). Kemudian, cabai merah besar naik Rp 2.900 menjadi Rp 48.800 per kg, cabai rawit hijau naik Rp 300 menjadi Rp 36.200 per kg, cabai rawit merah naik Rp 3.650 menjadi Rp 48.350 per kg. 

Lalu, gula pasir lokal naik Rp 100 menjadi Rp 14.700 per kg, minyak goreng kemasan naik Rp 350 menjadi Rp 20.400 per kg, daging ayam ras naik Rp 400 menjadi Rp 38.250, serta beras kualitas super II naik Rp 100 menjadi Rp 14.400 per kg. 

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menyayangkan harga telur dipasaran terus merangkak naik. Adapun berdasarkan catatan IKAPPI, harga telur di Jabodetabek sudah dikisaran Rp31.000-34.000 per kg, di luar jawa atau wilayah timur Rp 38.000 per kg bahkan ada yang menjual lebih dari Rp 40.000 per kg. 

Menurut Sekretaris Jenderal DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan, faktor kenaikan harga telur ini disebabkan oleh harga pakan yang tinggi dan distribusi yang tidak sesuai sasaran. 

"Harga telur mengalami kenaikan sejak beberapa minggu terakhir dan ada dua hal yang kami temukan yang pertama adalah karena faktor produksi, faktor produksi ini disebabkan oleh harga pakan yang tinggi. Dan yang kedua proses distribusi yang tidak sesuai dengan kebiasaan yang biasanya di distribusikan ke pasar tetapi banyak pihak yang melakukan pendistribusian diluar pasar atau permintaan diluar pasar sehingga supply dan demand di pasar terganggu dan menyebabkan harga terus merangkak naik," ujar Reynaldi belum lama ini. 

Oleh karena itu, dia berharap agar pemerintah dapat melakukan upaya dan antisipasi supaya kenaikan harga telur tidak terus merangkak naik. 


(SAN)

Advertisement
Advertisement