IDSurvey Gandeng Metaverse Exchange Kembangkan Infrastruktur Perdagangan Karbon di RI

IDXChannel - Holding BUMN Jasa Survey (IDSurvey) resmi menggandeng Metaverse Green Exchange (MVGX) Singapura untuk mengembangkan infrastruktur perdagangan karbon di Indonesia. IDSurvey memang ditunjuk sebagai fasilitator dekarbonisasi BUMN.  

Direktur Utama IDSurvey, Arisudono mengatakan, kolaborasi tersebut merupakan tindak lanjut dari amanah Menteri BUMN Erick Thohir, khususnya menjalankan implementasi nilai ekonomi karbon (NEK) yang berfokus pada Environmental, Social, and Governance (ESG) rating dan performance.

Baca Juga:

ASEAN-BAC Ajak Pengusaha Inggris Investasi Penurunan Emisi Karbon 

“IDSurvey dengan kompetensinya dan Metaverse Green Exchange dengan pengalaman digital serta blockchain yang dimiliki, sangat cocok untuk membangun komunikasi lebih lanjut ke arah kemitraan dalam pengembangan ekosistem dekarbonisasi dan perdagangan karbon. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga hingga level regional,” ujar Arisudono pada media, Senin (29/5/2023).

Kerja sama tersebut juga dilatarbelakangi oleh komitmen dalam Paris Agreement sebagai perjanjian internasional mengenai penanggulangan permasalahan iklim global. 

Baca Juga:

Ini Jurus Semen Indonesia (SMGR) Kejar Target Dekarbonisasi di 2030

Menurutnya, komitmen yang ada terkadang menimbulkan situasi sulit bagi para pelaku usaha yang ingin berpartisipasi dalam implementasi Nilai Ekonomi Karbon (NEK). Pasalnya, sejak Paris Agreement muncul pada 2015, karbon kredit lebih diperhitungkan kredibilitasnya melalui sistem register nasional hingga internasional.

Sebaliknya pada fakta tersebut, skema voluntary pada Protokol Kyoto yang merupakan kesepakatan internasional dalam mengurangi emisi karbon dioksida (CO2) serta keberadaan gas rumah kaca di atmosfer yang ada sejak 2005, menjadi semakin tidak luwes untuk dipraktikkan. 

Baca Juga:

Dekarbonisasi, AP II Targetkan Pembangunan PLTS di 20 Bandara

“Adanya dua komitmen tersebut akhirnya menimbulkan dilema. Sebab Paris Agreement berfokus pada Nationally Determined Contribution (NDC), sedangkan voluntary carbon market yang mengakomodasi kebebasan jual-beli kredit karbon dalam rangka pemenuhan kebutuhan insentif transisi energi bersih yang berkeadilan (just transition) , tidak memperhitungkan NDC,” katanya.

Dia Indonesia, kedua skema tersebut akan diterapkan seiring dengan semakin intensnya penerbitan beberapa peraturan perundang-undangan terkait.

IDSurvey akan berupaya membantu para pelaku usaha melalui kompetensi carbon accounting, carbon management consulting, carbon monitoring, validation/verification, ESG consulting, ESG booster, energy audit, environmental audit hingga ke pendampingan teknis dalam implementasi green business.

(SLF)